Selasa, 23 Juli 2019

Juragan Digital versus Buruh digital



Menyampaikan gagasan melalui maiya merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya terutama pada era digitalisasi saat ini. Disandingkan dengan dakwah masalah ideologi merupakan kegiatan yang saling menunjang.

“Ormas yang tidak menjadikan sosial media sebagai alat atau media dalam berdakwahnya, maka siap-siap menjadi fosil sejarah" kutipan dari KH Helmy Faisal Zaini selaku Sekjen PBNU / Penasehat GMNU Pusat.

Melatar belakangi hal tersebut diatas sebagai generasi Nahdhotul Ulama yang hidup di era digitalisasi memandang perlu untuk membariskan diri dan berdiri disatu garis sehingga mufah u tuk dikondisikan.

Bertempat di rumah ketua LTN NU kab. Malang gus Ainun para perwakilan pengurus LTN NU tingkat kecamatan yang juga "ngangsu kaweruh" terhadap perkembangan dunia maya selaku jalan lain dalam menyampaikan dakwahnya.

Dengan tema ngaji digital diharapkan dapat mengembangkan dakwah melalui media yang sudah menjadi kebutuhan. "Supaya berpenghasilan Kita harus melek dunia digital agar menjadi majikan, jangan menjadi penikmat dunia digital supaya tidak menjadi buruh" timpal wartawan times Indonesia.

Ngaji digital ini dipandang perlu untuk lebih membumikan keberadaan LTN NU MWC Turen pada khususnya dan MWC kecamatan Turen di awal pertumbuhannya. Kedepan diharapkan dapat dapat menularkan ke tingkat ranting ranting yang ada di wilayah kecamatan turen.

Hal ini diharapkan juga dapat berimbas kepada ranting Pagedangan yang kebetulan mendapat kehormatan sebagai peserta yang diberi kesempatan untuk menimba pengetahuan tentang dahsyatnya digitalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar