Sebagaimana biasanya setiap romadhon malam ke 17 selalu di adakan peringatan nuzulul Qur-an sebagai bentuk penanaman dan penambahan iman dan taqwa kepada Allah SWT. kali ini Pengurus Masjid Al Falah Pagedangan yang juga ketua syuriyah NU Ranting Pagedangan mengadakan Peringatan NUZULUL QUR'AN dengan mengundang muballigh yang juga jajaran syuriyah MWC Kecamatan Turen Kyai SULAM TAUFIQ dari desa Sawahan Turen, yang inti ceramahnya adalah sebagai berikut:
Mengapa setelah sholat witir yang terakhir pada malam 16 Romadhon
1. Liittibak manut marang kebiasaan nabi
Selain di dalam salat Subuh, di dalam mazhab Syafi’i doa qunut juga disunnahkan di dalam salat Witir di malam pertengahan akhir bulan Ramadan, yakni mulai malam tanggal 16 hingga akhir Ramadhan. Hal ini berdasarkan hadis dari al Hasan bin Ali, cucu Rasulullah saw., ia berkata:
علمني رسول الله صلى الله عليه وسلم كلمات أقولهن في الوتر: أللهم اهدني فيمن هديت، وعافني فيمن عافيت، وتولني فيمن توليت، وبارك لي فيما أعطيت، وقني شرماقضيت، إنك تقضي ولايقضى عليك، وإنه لايذل من واليت، ولايعزمن عاديت، تباركت ربنا وتعاليت
“Rasulullah saw. telah mengajariku kata-kata (doa) yang harus aku ucapkan ketika salat Witir: “Allahummahdini fiman hadait, wa ‘Afini fiman ‘Afait, wa tawallani fiman tawallait, wa barikli fima a’thaith, waqini syarrama qadhait, innaka taqdhi wa la yuqdha alaik, wainnahu la yadzillu man walait, wa la ya’izzu man ‘adait, tabarakta rabbana wa ta’aalait.
(Ya Allah berilah petunjuk kepadaku sebagaimana orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, dan berilah keselamatan kepadaku sebagaimana orang-orang yang telah engkau beri keselamatan, dan jagalah aku sebagaimana orang-orang yang telah engkau jaga, berkailah bagiku terhadap apa yang telah engkau berikan, dan periharalah aku dari kejelekan yang telah engkau tetapkan.
Sungguh engkaulah yang menetapkan dan tidak ada sesuatu yang ditetapkan bagimu. Tidak ada orang yang dapat merendahkan orang yang telah engkau beri kuasa, dan tidak ada yang memuliakan orang yang telah engkau hinakan. Maka suci engkau Tuhan kami dan Engkau Maha Agung) (HR. Imam Abu Daud, Al Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad bin Hanbal).
2. Menyongsong nuzulul Qur'an tanggal 17 Romadhon
Karena mensyukuri nikmat mu'jizat al qur'an yang merupakan mu'jizat terbesar yang dimiliki oleh nabi Muhammad.
Dapat diaplikasikan dengan mengistiqomahkan membaca Al-Qur'an walaupun hanya sedikit. Amalan yang banyak tapi hanya di lakukan sekali akan dilahkan dengan amalan sedikit tetapi istiqomah.
Dalam Alquran dan Sunnah Rasulullah saw banyak sekali ayat dan hadits yang berkaitan dengan masalah Istiqâmah di antaranya adalah;
فاستقم كما أمرت ومن تاب معك ولا تطغوا إنه بما تعملون
“Maka tetaplah (Istiqâmahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (QS 11:112).
Al Qur'an merupakan kitab yang diturunkan sebagai penyempurna kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan akan dijaga sendiri oleh Allah sebagaimana firman Allah dalam al Qur'an
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr : 9)
3. Menyongsong turunnya Lailatul Qodar
Al-Qur'an diturunkan ke langit dunia dwngan membawa ketenangan bagi semya makhluk allah.
Semua kitab Allah diturunkan pada bulan romadhon tetapi yang berdampak pada makhluknya yg terbesar adalah Al Al Qur'an.
4. Semakin beratnya melaksanakan sholat tarawih.
Di ibaratkan seseorang memanen padi dan ketika di saring maka akan tambah padi yang terisi dengan yang tidak terisi.
written by hisam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar